Get me outta here!

Jumat, 27 November 2015

Cara Praktis Memasang Tombol Like dan Share di Blog

Sudah lama saya ingin memasang tombol like dan share di bawah postingan blog. Baru sekarang bisa berhasil setelah melalui eksperimen yang panjang (lebaiiiii).

Eksperimen pertama yang saya lakukan adalah mengatur postingan melalui pilihan Layout atau Tata Letak. Pada bagian posting blog, sudah saya pilih untuk menampilkan tombol share. Sayangnya tidak berhasil muncul.

Senin, 26 Oktober 2015

Indonesian Folktales : Legenda Danau Tondano


Beberapa waktu lalu, Forum Penulis Bacaan Anak (berencana membuat website yang berisi cerita rakyat Indonesia. Website ini dibuat dalam rangka memeriahkan Frankfurt Book Fair. Dimana Indonesia diundang menjadi guest of honour alias tamu kehormatan.

Setiap anggota Paberland (sebutan Forum PBA) dipersilakan mengirimkan cerita rakyat yang sudah ditulis dalam versinya sendiri. Dari seluruh naskah yang masuk, dipilih 50 naskah untuk ditampilkan dalam website tersebut.

Senin, 15 Juni 2015

#30harimenulis : Failed Mission

Tadinya keukeuh mau ikut gerakan #30hari menulis. Tapi adaaaaa aja alasan. Cari ide tulisan yang sesuai tema ga dapet-dapet. Begitu kelewat hari berikutnya, ga semangat lagi. Hihihi ....
Memang masih kurang nih komitmennya. Dan Akhirnya hands up :(

Rabu, 03 Juni 2015

#30harimenulis : H3-Kitchen Stories



Tema hari ketiga #30harimenulis adalah menulis tentang diri sendiri dari sudut pandang orang lain. Daaaan, inilah aku, diceritakan oleh si PanciTeflon serbaguna favoritku :)


Hai, namaku PanciTeflon. Aku dipakai pemilikku untuk merebus, tapi lebih sering dia menggunakanku untuk memanggang. Memanggang roti, bolu, nastar, kukis kacang, bika ambon, dan teman-temannya. Tentu saja pekerjaan ini tidak bisa kulakukan tanpa bantuan sahabatku, si TutupKaca. Kenapa dia memakaiku untuk memanggang? Aku kan panci? Karena dia belum punya oven. Kreatif, irit, atau pelit ya? =D

#30harimenulis : H2-Cerita tentang Ayah

Untuk hari kedua #30harimenulis, instruksinya adalah ambil buku, buka halaman kedua, lihat kata pertama, tuliskan apapun tentang kata tersebut. Dan buku saya adalah novel Joshua joshua Tango milik Robert Wolfe dengan kata pertama halaman dua (isi) : Ayah.

Here we go.

Saya tidak memiliki ayah. Tapi saya memiliki seorang pria hebat yang sejak kecil hingga kini saya panggil Bapak. Sama saja ya? :-)

#30harimenulis : H1 - Just Love It



Mencoba ikut tantangan #30harimenulis. Harusnya sih sudah mulai dari 1 Juni lalu. Tapi tetep mau mulai dari tema pertama *maksa*, biar ga berasa punya utang =D.

Tema 1 : Apa yang membuatmu menyukai film?

Salah Sepatu

Kalau kau jatuh tersandung, yang salah sepatumu
Kalau kau kalah lomba lari, sepatumulah yang salah
Kalau kau terpeleset sampai terpelanting, jelas salah sepatumu
Kalau semua orang menatap tak biasa pada penampilanmu, itu pasti gara-gara sepatumu
Sepatu yang kau injak, bahkan tak boleh mengeluh apalagi menangis
Dia harus diam dan menerima nasib
Malangnya jadi sepatu ...
Yang rindu dipelihara dan diperhatikan
yang rindu rasa simpati dan empati
Yang hanya ingin mengadu untuk didengarkan
Sepatu ...

Sabtu, 21 Februari 2015

Dan Yang Kedua Pun Tiba : Cerita Rakyat Arab Saudi

Ternyata menyentuh buku yang isinya ditulis oleh kita sendiri itu rasanya benar-benar lain (ngomporin yang pada pengin punya buku :).

Alhamdulillah, buku kedua ini tadi siang sampai di rumah. Judulnya Cerita Rakyat Arab Saudi.

Bocoran Isi Buku Cerita Rakyat Meksiko


Buat yang penasaran kisah-kisah di Buku Cerita Rakyat Meksiko, saya bagi bocorannya sedikit ya. Sinopsis dari beberapa cerita dalam buku tersebut. Cekidot.

Asal Usul Bulu Indah Kolibri
Ceritanya, dahulu burung kolibri memiliki bulu yang biasa. Warnanya tidak cerah dan menarik. Seekor burung kolibri baik hati bernama Tzunuum, hendak menikah. Ia sedih karena tidak punya gaun yang bagus. Lantas, burung-burung lain yang menjadi sahabatnya menyumbangkan bulu untuk gaun pernikahan Tzunuum. Bulu-bulu yang beraneka warna dan indah tersebut akhirnya melekat terus pada si kolibri ini. So sweet ya :)

Membedah Isi Buku Cerita Rakyat Meksiko



Buku Cerita Rakyat Meksiko ini terdiri dari dua belas cerita yang saling lepas atau tidak berkaitan satu sama lain. Setiap cerita dilengkapi dengan satu ilustrasi di bagian awal. Jadi porsi tulisan dalam buku ini lebih banyak daripada gambarnya. Lebih cocok untuk anak-anak yang menjelang remaja yang sudah terbiasa membaca teks yang panjang.



Enam diantaranya merupakan cerita binatang atau fabel, seperti

Selasa, 17 Februari 2015

Buku Solo Perdana : Behind The Scene

Alhamdulillah, buku yang saya susun satu setengah tahun yang lalu ini akhirnya terbit juga. Dari rentang awal menuliskannya hingga kini, banyak hal yang saya peroleh. Bukan hanya buku, tapi juga pelajaran, pengalaman dan tentu saja persahabatan. 

Bagaimana awalnya saya bisa menulis buku ini?
Sekitar pertengahan tahun 2013, Ada pelatihan online menulis buku anak yang diadakan oleh Griya Kinoysan. Sudah lama saya ingin ikut pelatihan seperti ini.

Di akhir pelatihan, Mbak Ari Wulandari (mentor pelatihan) memberi tawaran untuk menulis buku anak. Tetapi temanya sudah ditentukan. Wow, ini kesempatan yang baik. Tentu saja tidak akan saya lewatkan. Kebetulan saya mendapat tema cerita rakyat dunia dari Meksiko.

Lalu bagaimana selanjutnya?

Es Campur


Radit berlari ke rumahnya sambil menenteng bola. Keringatnya bercucuran. Puas sekali dia bermain sepakbola di lapangan kampung. Apalagi timnya menang telak 2-0.


Setelah menyimpan bola di gudang, Radit masuk dapur. Ia mencuci tangan dan wajahnya di wastafel. Saat hendak membuka kulkas, pandangannya beralih pada segelas es di atas meja makan.

Bacaan Al Qur'an Untuk Bapak

“Hei! Kamu sedang apa?” tegur Fara pada seorang anak.

Anak lelaki itu kaget dan gelagapan. Ia lekas berdiri sambil memegangi punggungnya. Masjid sedang sepi. Fara sepertinya datang terlalu awal untuk rapat dengan remaja masjid lainnya.

“Nggak apa-apa, Kak. Cuma lihat-lihat,” jawab si anak sewajar mungkin. Padahal jantungnya sedang berdebar keras.

Gelagatnya membuat Fara curiga. Apalagi anak itu terlihat asing. Sepertinya bukan anak komplek sini. Fara melirik kotak amal. Masih aman di tempatnya dan tertutup rapat.

Koin Dira

“Haduh panasnya,” keluh Dira sambil menyeka peluh.

Dia melemparkan timba ke dalam sumur. Namun karena tak berpengalaman, timba itu hanya terisi air separuhnya saja. Sambil melongok ke sumur, Dira menarik timba itu naik. Tak ada katrol yang mempermudah usahanya.

Usai mencuci muka dan kedua tangannya, Dira mengguyurkan air ke kedua kakinya.

Minggu, 15 Februari 2015

Coming Back : Wajah Baru

Sudah lamaaaaaa sekali ga update blog. Sempet lupa password, ga punya banyak waktu untuk utak atik blog lewat laptop, dan males (jitak untuk alesan ini).

Kangen ngeblog lagi walopun isinya celotehan ga penting. Seperti edisi ini, hehehe.

Daaaan setelah sebelumnya ganti nama blog, sekarang mau launching wajah baru.

Alamat blog ini dulunya aynawardhani. Nama yang sempet saya pilih untuk nama pena di buku-buku antologi yang memuat tulisan saya. Laluuu saya memutuskan memakai nama sendiri di buku solo saya. Akhirnya nama blognya juga harus ikut ganti : dhanistyo. 'dhanistyo' ini penggabungan dari nama panggilan saya dan nama belakang suami -> dhani setiyono -> dhanistyo. Lucu juga sih namanya.

Setelah nama baru, sekarang template dan format blog juga saya rombak. Biar fresh. Sebelumnya saya pakai template yang agak rame gambar walopun kalem. Widget yang saya pasang juga banyak betul, hihihi .... Awal belajar ngeblog keranjingan widget. Bikin loading jadi agak lama sih. Jadiiiii, sekarang mau pakai konsep yang simpel aja.

Beberapa postingan saya tentang mengatur tampilan blog juga kayaknya jadi ada yang ga update karena perubahan dari blogger/blogspot sendiri. Terutama sejak muncul google+. Moga-moga ini jadi awal baru buat saya ngeblog lagi.

Heiya ... semangat ngeblog! ^^